RAHASIA
MERAGA SUKMA
Posted by mystys pada Maret 18, 2008
Oleh: Kumara Qulmi
Banyak orang yang ingin mengusai Ilmu Meraga Sukma. Bagaimanakah rahasia yang sebenarnya? Benarkah Meraga Sukma hanya bisa dilakukan dengan metode tirakat atau dengan meminta bantuan jin…?
Anda mungkin pernah mendengar cerita seseorang berilmu
tinggi, yang mampu mengunjungi familinya hanya dengan berkonsentrasi. Atau,
Anda mungkin pernah menonton film yang berkisah tentang seorang pendekar yang
bertarung dari jarak jauh dengan “tubuh halus”-nya dengan pendekar yang menjadi
lawannya. Hal semacam itu merupakan ciri dari seorang yang memiliki Ilmu Meraga
Sukma, yang memang dapat dipergunakan untuk melepas sukmanya tanpa dibatasi
ruang dan waktu.
Ilmu Meraga Sukma, atau banyak juga orang mengiistilahkanya
sebagai Proyeksi Astral, Lepas Sukma, Pangaracutan, Proyeksi Mental, Out of
Body Experience, bahkan Astral Projection, adalah suatu proses pelepasan sukma
dari raga untuk melakukan perjalanan yang tidak dibatasi oleh ruang dan waktu.
Proses ini bila sempurna maka semua rasa panca indera pelakunya dibawa keluar,
sehingga sukmanya mampu mendengar, merasakan, melihat dan meraba lingkungan
sekitarnya dengan sukma itu sendiri secara nyata.
Apakah meraga sukma diperbolehkan dalam syariat Islam?
Marilah kita baca firman Allah SWT ini, “Seluruh jin dan manusia, jika kamu
sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, maka lintasilah, kamu
tidak dapat menembusnya, melainkan dengan kekuatan.” (QS. Ar Rahman:33).
Penjelasannya
bahwa Allah Azza Wa Jalla telah memberikan suatu fasilitas dalam tubuh manusia
untuk melakukan perjalanan ke penjuru langit dan bumi secara fisik (teknologi:
ilmu pengetahuan) dan non fisik (energi: sukma) jika memang manusia itu
memiliki kekuatan atau kemampuan.
Perlu diketahui, proses meraga sukma sesunggunya tidak
melepas roh, tetapi hanya memproyeksikan energi pikiran yang disebut sukma.
Kalau kita melepas roh bisa menyebabkan kematian. Sebab itu orang yang meraga
sukma bisa menarik kembali energi pikiran yang melanglang buana sehingga dapat
hidup kembali. Energi pikiran atau sukma ini secara otomatis akan kembali ke
raga dalam kondisi tertentu, misalnya saja karena kaget, tertindih energi lain,
dan sebagainya.
Sukma atau jiwa adalah kemampuan manusia yang bersifat kasat
mata, gaib, atau metafisika. Sedangkan sukma atau jiwa ini sangatlah kompleks
yang terdiri dari beberapa sub-sub penyusun.
Salah satu dari sub-sub tersebut adalah kemampuan Bawah
Sadar atau orang ada yang menyebutnya ESP (Extra Sensory Perception), atau juga
disebut Indera Keenam. Kemampuan Bawah Sadar inipun sebenernya kompleks juga.
Hanya yang pasti, kesemuanya ini jelas merupakan anugerah yang diberikan oleh
Allah SWT kepada setiap manusia, sejak dia lahir dengan sifatnya yang khas.
Sifat khas dari kemampuan Indera Keenam ini adalah kemampuan
sensoriknya yang tidak dibatasi oleh ruang dan waktu. Dengan sifat uniknya ini
maka Indera Keenam mampu melakukan aktivitas “antar dimensi” atau Transdimensi.
Juga mungkin difahami secara sederhana, apa yang disebut
sukma atau jiwa ini dapat dianalogikan sebagai perangkat lunak (software) pada
komputer. Kita tahu bahwa software sendiri terbagi dalam beberapa klasifikasi
sesuai kebutuhan penggunanya.
Jika dalam software komputer dikenal yang namanya Operating
System sebagai basis kegiatan seluruh aktivitas komputer maka, dalam jiwa atau
sukma kita pun ada komponen yang berfungsi sebagai basis kegiatan seluruh
aktivitas hidup kita yang dalam bahasa Qur’an disebut sebagai QALBU
Jadi sebenarnya kegiatan melepas sukma bukan membuat tubuh
kita menjadi kosong tanpa ada roh yang mengisinya. Mengapa? Karena sebenarnya
kita bukan “MELEPASKAN” sukma tapi mendayagunakan kemampuan Extra Sensorik kita
untuk melakukan penjelajahan antar dimensi
Proses melepas sukma hanya memanfaatkan kemanpuan otak yang
kompleks. Tidak seperti yang diperkirakan orang yang menyangka melepas sukma
adalah berupa sinar dan saudara empat lima pancer. Hal ini jauh dari kenyataan
yang sesungguhnya.
Otak manusia adalah suatu organ tubuh yang sangat luar biasa
dan teramat kompleks. Seperti kita ketahui otak manusia terbagi-bagi menjadi
banyak sekali bagian yang masing-masing mengatur suatu fungsi sistem tubuh manusia,
seperti ada yang khusus mengatur syaraf sensorik, lalu ada yang mengatur khusus
untuk syaraf motorik, dan lain-lain. Dan salah satu fungsi penting di dalam
otak, ada suatu bagian otak yang mempunyai tugas sebagai “pengawas”, yaitu
mengawasi seluruh kerja tubuh kita sehingga berjalan dengan semestinya. Nah,
bagian otak ini terus-menerus bekerja walau kita tertidur pulas. Buktinya
adalah walau kita tidur pulas sekali, bagian tubuh seperti jantung terus
memompa darah dari dan ke seluruh tubuh, atau paru-paru yang terus menghisap
oksigen dan melepas CO2, dan lain-lain. Tanpa bagian otak ini tubuh kita akan
tidak dapat berfungsi ketika kita tidur sehingga akibatnya kita bisa mati,
karena kegagalan fungsi tubuh.
Salah satu bagian otak yang penting lainnya adalah suatu
bagian otak yang bertugas untuk menganalisis setiap pesan sensorik yang
diterima tubuh lalu dikirim dalam bentuk neurotransmitter ke otak, seperti dari
mata, sehingga kita bisa melihat, dari kulit sehingga kita bisa merasai sakit
ketika kita tertusuk duri, dari telinga sehingga kita bisa mendengar, dan lain
sebagainya. Bagian otak ini sangat penting bagi manusia karena jika bagian otak
ini tidak berfungsi dengan baik maka kita tidak akan bisa melihat, mendengar,
merasakan, membaui, dan lain-lain. Walaupun mata, telinga, kulit, dan hidung
kita normal tidak ada yang rusak sama sekali, namun jika bagian otak tadi rusak
maka tidak akan ada artinya sama sekali.
Jika kita bisa memfungsikan dua bagian otak di atas secara
maksimal, maka kita akan bisa melepas sukma. Caranya adalah kita harus bisa
membuat kesadaran otak kita tetap terjaga, walau tubuh kita tertidur pulas
sekali. Dengan menjaga kesadaran otak yang penuh ketika kita tidur, maka ketika
kita tidak lagi merasakan tubuh (tidak bisa menggerakkan/ merasakan tubuh kita
sama sekali tapi kita masih sadar sepenuhnya), maka pikiran kita ini bisa
“melayang-layang” kemana-mana, pergi ke manapun yang kita mau dengan bebas
seakan-akan kita sudah bangun.
Suatu hal penting yang perlu ditegaskan adalah kemampuan
melepas sukma ini adalah murni kemampuan memanipulasikan kemampuan otak, bukan
roh. Jadi kalau kita mengganggap melepas sukma adalah melepas nyawa atau roh,
hal ini jelas sama tidak benar. Buktinya adalah kita masih bisa bebas balik
lagi ke tubuh wadag kita, tanpa ada hal-hal yang aneh. Bayangkan, kalau roh
tentu kita tidak bisa balik lagi ke tubuh wadagnya, kecuali atas izin Allah SWT
dalam kasus yang yang spesifik dan langka sifatnya.
Orang yang ingin melepas sukma harus memiliki energi tubuh
yang cukup besar supaya mampu melontarkan sukma ke luar raga, dan dipergunaskan
untuk proses perjalanan luar tubuh. Orang itu harus mengetahui teknik melepas
sukma untuk dilatih dengan disilpin dan kontinyu.
Seorang teman Misteri pernah mengajarkan sebuah buku
petunjuk latihan metoda Chikung yang berisi berbagai teknik latihan indra ke-6
dengan pernafasan murni. Salah satunya metoda melepas sukma dengan metoda
rileks, dibarengi pernafasan tertentu untuk melepaskan sukma yang dinamakan
Meditasi Levitasi Pikiran. Metoda ini sangat aman dan efektif untuk dilakukan
pemula. Berikut caranya:
1. Anda berbaring di lantai dengan nyaman. Tangan diletakkan
di samping tubuh dengan jempol dan telunjuk saling bersentuhan. Pejamkan mata
dan taruh lidah di langit-langit.
2. Anda lakukan menarik nafas dari hidung dan
mengeluarkannya dari mulut dengan aturan nafas:
- Ambil nafas dan keluarkan nafas 50% lalu ambil nafas dari
titik itu dan keluarkan semua.
- Ambil nafas dan keluarkan nafas 90% lalu ambil nafas dari
titik itu dan keluarkan nafas semua.
- Ambil nafas dan keluarkan nafas 1% lalu ambil nafas dari
titik itu dan keluarkan nafas semua.
- Ambil nafas dan keluarkan 100% lalu ambil nafas dari titik
itu dan keluarkan semuannya.
- Ambil nafas dan keluarkan 30% lalu ambil nafas dari titik
itu dan keluarkan semuanya.
- Ambil nafas dan keluarkan 20% lalu ambil nafas dari titik
itu dan keluarkan nafas semuanya.
3. Anda bernafaslah alami selama 5 menit dan akhiri dengan
meditasi.
4. Anda membuka mata dan niatkan untuk meraga sukma. Setelah
itu biarkan tubuh Anda rilaks dan tetap berbaring sambil tidur-tiduran sampai
Anda memasuki kondisi sangat relaks atau setengah tidur. Sebab pada saat itu
Anda mengalami sensasi seperti berputar atau gerakan energi dari dalam tubuh
yang ingin keluar. Apabila tubuh Anda menjadi dua maka Anda tinggal
mengendalikan “tubuh halus” alias sukma untuk berjalan-jalan.
Teknik meraga sukma metoda Meditasi Levitasi Pikiran Chi
Kung ini sangat aman dan efektif. Anda yang melakukan tahapan latihan dengan
benar manpu melepas sukma hanya beberapa kali latihan saja. Apabila Anda ingin
mengembalikan “badan halus” alias sukma hanya tinggal meniatkan menarik sukma
masuk tubuh dan membuka mata Anda.
Sesungguhnya, apa yang disebut sebagai Ilmu Meraga Sukma
hanya memanfaatkan pontesi otak untuk menproyeksikan dan melevitasikan pikiran
untuk keluar tubuh. Prosesnya membutuhkan bantuan energi tubuh besar yang bisa
dirangsang dengan motada pernafasan tertentu.
Perlu dikatahui, dalam penguasaan melepas sukma ini banyak
sekali orang yang memakai metoda tirakat yang biasanya meminta bantuan jin.
Metoda bantuan jin ini jelas tidak bisa dipertanggungjawabkan secara syariat
Islam karena kita telah berkolaborasi dengan jin yang dilarang Allah untuk
berhubungan dengan jin (Baca QS. Al-Jin:9).
Selain itu, metoda tirakat kolaborasi dengan jin jelas
sekali memiliki efek-efek negatif secara medis. Sebagai contoh, si jin hanya
membantu menproyeksikan dan melevitasikan pikiran keluar tubuh dengan
merekayasa sistem syaraf otak kita, sehingga potensial bisa mengganggu sistem
syaraf kita jika saja kita tidak kuat dan sungguh-sungguh telah siap.
Metoda
teraman dan terefektik adalah dengan memanfaat pontesi tubuh manusia sendiri,
yakni hanya dengan meningkatkan kapasitas energi tubuh supaya mampu
menlontarkan sukma keluar tubuh, dan melakukan proses perjalanan luar tubuh.
Tentunya membutuhkan latihan yang intensif dengan jangka waktu tertentu.